Advertisement
Kabar Ngetren/Semarang - Keberhasilan menjaga keamanan di Jawa Tengah tidak hanya bergantung pada Polri semata, kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam sebuah Podcast ‘Jack Pod Tribun Jateng’. Dalam wawancara tersebut, Luthfi menyoroti pentingnya peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam menciptakan kondisi aman dan kondusif di wilayah tersebut.
"Dalam rangka menciptakan Jawa Tengah yang ‘Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo’, kita perlu adanya sinergi dari berbagai kalangan," ujarnya. Kamis, (25/4).
Dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat dan memiliki sejumlah prestasi dalam menjaga keamanan di Jawa Tengah selama empat tahun menjabat sebagai Kapolda, Luthfi menegaskan bahwa pangkat jabatan hanyalah amanah, dan prinsip utama adalah selalu mawas diri dan mengingat asal-usul diri.
Selama kepemimpinannya, sinergitas yang kuat juga tercipta di antara TNI-Polri. Kolaborasi tersebut mencakup berbagai kegiatan mulai dari patroli gabungan hingga penanganan Covid-19 dan pengamanan pentahapan pemilu serentak. Bahkan, selama proses pemungutan suara, personil TNI turut memperkuat pengamanan di kantor Polsek, menunjukkan sinergi efektif antara kedua lembaga tersebut.
Menghadapi tantangan Operasi Mantap Praja dalam pengamanan pemilihan kepala daerah, Luthfi menyatakan bahwa pola pendekatan yang dilakukan anggota Polri akan lebih mengutamakan kearifan lokal sesuai dengan budaya masing-masing daerah, meskipun tantangan yang dihadapi serupa dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam menghadapi proses pilkada, Luthfi menghimbau masyarakat Jawa Tengah untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan meskipun memiliki pilihan yang berbeda. Keyakinannya adalah bahwa siapapun yang memimpin di Jawa Tengah akan memiliki kemampuan untuk mengelola potensi wilayah dan memajukan daerahnya.
Dengan komitmen untuk terus fokus menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri hingga masa dinasnya berakhir, Ahmad Luthfi menyatakan bahwa menjadi bagian dari Jawa Tengah merupakan sebuah kebanggaan bagi dirinya.
Sumber: Bidhumas Polda Jateng, editor: eFHa.
