
Indramayu – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu terus berupaya memperkuat sektor peternakan unggas di tahun 2025. Dalam rapat koordinasi yang digelar bersama Anggota DPR RI Komisi IV, Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S., yang mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VIII (Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cirebon), dibahas strategi sinergi tiga jurus utama untuk memajukan pengembangan ayam petelur nasional.
Prof. Rokhmin Dahuri menekankan bahwa keberhasilan sektor peternakan tidak bisa dilepaskan dari sinergi antara Bina Usaha, Bina Manusia, dan Bina Lingkungan. Ketiganya harus berjalan seimbang agar industri ayam petelur bisa tumbuh produktif, inovatif, dan berkelanjutan.
“Bina Usaha bukan hanya soal memelihara ayam di kandang, tapi juga mencakup rantai hulu hingga hilir. Mulai dari penyediaan DOC (Day Old Chick), pakan, hingga pengolahan dan pemasaran telur,” jelas Prof. Rokhmin.
Ia menambahkan, Bina Manusia menjadi faktor kunci untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha. Dengan sumber daya manusia yang terampil, bersemangat, dan berinovasi, maka industri ayam petelur bisa berkembang lebih cepat dan efisien.
“SDM yang kuat dan adaptif akan melahirkan inovasi baru serta memperkuat daya saing sektor peternakan kita,” tegasnya.
Sementara itu, Bina Lingkungan berperan penting dalam menjaga keberlanjutan usaha. Pengelolaan limbah yang baik, pelestarian alam, dan keseimbangan ekosistem menjadi landasan agar peternakan ayam petelur tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan.
“Tumbuh usahanya, maju manusianya, lestari lingkungannya. Ini kunci keberlanjutan peternakan kita,” tutup Prof. Rokhmin dengan optimisme.
Melalui kolaborasi DKPP Indramayu dan DPR RI, diharapkan pengembangan ayam petelur nasional bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pedesaan. (Thoha)
