Hati hati Tawaran Kerja Pencet Like-Subscribe, Ternyata Penipuan Hati hati Tawaran Kerja Pencet Like-Subscribe, Ternyata Penipuan

Advertisement

Advertisement

Hati hati Tawaran Kerja Pencet Like-Subscribe, Ternyata Penipuan

Aji Nss
, May 12, 2023
Last Updated 2023-05-12T02:44:53Z
Advertisement

 

hati-hati-modus-penipuan-like-subscribe


Kabar Ngetren - Modus penipuan dengan kedok pencet like dan subscribe marak di media sosial terutama pesan singkat WhatsApp.

Penipuan dengan modus like dan subscribe di ungkap Polres Metro Depok. Modus tersebut merupakan sindikat, saat ini polisi tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Mencuatnya kasus tersebut berawal salah seorang korban yang curhat di media sosial.

Mulanya korban tergiur dengan tawaran kerja hanya pencet like dan subscribe lantaran mendapatkan imbalan komisi yang ditawarkan pelaku melalui WhatsApp.

Akan tetapi selanjutnya korban diminta memberikan deposit untuk trading di sebuah situs kripto.

Melansir dari detik.com. Jumat, 12/5/2023 Pelaku Diduga Sindikat.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan pihakya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Pelaku diduga merupakan sebuah sindikat.

"Iya (sudah teridentifikasi). Kemungkinan sindikat," kata Yogen kepada wartawan di Polda Metro Jaya, di kutip kabarngetren.com dari detik.com Kamis (11/5/2023).

Pihak kepolisian sudah mengetahui keberadaan para pelaku yang tersebar di beberapa wilayah di luar Jakarta. Dari Banjarmasin hingga Cianjur melalui melalui nomor rekening dan nomor telepon pelaku yang dilaporkan korban.

Untuk memastikan apakah data diri yang ada pada nomor telepon dan nomor rekening betul-betul pelaku atau bukan, pihak kepolisian masih menyelidiki terkait hal tersebut.

Terkait penipuan penipuan modus kerja pencet tombol Like dan Subscribe Polres Metro Depok menerima banyak laporan. Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan.

"Jadi di Depok ada beberapa laporan polisi yang kita terima dengan modus yang sama. Kita pelajari dulu apa yang menjadi cara bertindaknya mereka. Ada banyak sekitar 5 atau 6 (laporan) masih berkembang terus," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno kepada wartawan, Kamis (11/5/2023).


Sumber: detik.com

TrendingMore