Perang Sarung Makin Marak di Bulan Puasa, Polda Jateng Siap Ambil Tindakan Tegas Perang Sarung Makin Marak di Bulan Puasa, Polda Jateng Siap Ambil Tindakan Tegas

Advertisement

Advertisement

Perang Sarung Makin Marak di Bulan Puasa, Polda Jateng Siap Ambil Tindakan Tegas

Nusantara
, March 26, 2023
Last Updated 2023-03-26T02:08:47Z
Advertisement


Kabar Ngetren/Semarang -  Fenomena perang sarung kembali memunculkan ketakutan bagi warga di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di bulan Ramadhan. Hanya tiga hari setelah puasa dimulai, perang sarung kembali terjadi di sejumlah wilayah dan menyebabkan keresahan warga.


Polda Jawa Tengah akhirnya menangkap 13 remaja anggota geng yang diduga terlibat dalam perang sarung di Purworejo. Kejadian ini terjadi pada Jumat (24/3/2024) di desa Brenggong Kecamatan Purworejo. Polisi berhasil menyita belasan sarung yang dimodifikasi dengan dibendel dan diisi batu, serta beberapa kendaraan milik para pelaku.


Perang sarung bukanlah suatu tindakan yang bisa dianggap remeh, karena dalam beberapa kejadian, para pelaku juga membawa senjata tajam dan benda berbahaya lainnya yang bisa membahayakan keselamatan orang lain. Oleh karena itu, Kabidhumas mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengawasi pergaulan putra-putri mereka.


"Perang sarung saat ini bukan lagi bentuk kenakalan remaja biasa, tapi ada tendensi yang menjurus pada aksi pidana. Untuk itu, akan diambil tindakan tegas dan akan diproses hukum bila terbukti ada pelanggaran pidana di dalamnya," tegas Kabidhumas pada Sabtu (25/3/2023).


Dalam mengisi waktu luang di bulan suci Ramadhan, Kabidhumas juga mengajak remaja untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi akhirat mereka. Selain itu, para tokoh masyarakat dan guru diharapkan dapat memberikan edukasi pada remaja tentang bahaya perang sarung, dan menjelaskan bahwa tindakan tersebut dapat berakibat buruk dan berpotensi menimbulkan kasus pidana yang serius.


Polda Jateng dan jajaran akan meningkatkan patroli pada jam-jam rawan seperti menjelang sahur atau setelah sholat Subuh. Namun, peran serta masyarakat juga sangat diharapkan dalam memberikan laporan bila ada kejadian mencurigakan, termasuk bila ada kerumunan warga atau remaja yang melakukan aksi perang sarung.


Di sisi lain, kami meminta para tokoh masyarakat dan guru untuk memberikan edukasi pada para remaja bahwa perang sarung adalah aksi berbahaya dan dapat dijerat dengan pasal pidana apabila sampai melukai bahkan menghilangkan nyawa orang lain. Sebagai warga negara yang baik, mari bersama-sama mencegah tindakan yang merugikan masyarakat dan merusak keamanan lingkungan kita.


Dengan kerjasama semua pihak, Kabidhumas Polda Jawa Tengah yakin bahwa perang sarung yang merugikan orang lain dapat dicegah dan dihentikan sejak dini. Maka, marilah kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar kita, terutama pada saat bulan suci Ramadhan. (eFHa)

TrendingMore