Indramayu – Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Al Mabrur yang berada di lingkungan Kantor Puspihat Kementerian Agama (Kemenag) Indramayu, Jalan Olahraga No.3, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jumat (12/12/2025).
Adzan pertama dikumandangkan tepat pukul 11.45 WIB sebagai tanda masuknya waktu salat Jumat. Kaum muslimin pun berbondong-bondong mendatangi Masjid Al Mabrur untuk menunaikan kewajiban salat Jumat. Sekitar ±100 jamaah tampak memadati area masjid hingga halaman.
Salat Jumat sendiri hukumnya fardu ‘ain atau wajib bagi setiap laki-laki muslim yang telah baligh, merdeka, mukim, dan dalam kondisi sehat. Meninggalkan salat Jumat tanpa uzur syar’i seperti sakit, musafir, wanita, atau anak-anak, termasuk perbuatan haram dan sangat tercela. Bahkan, jika dilakukan terus-menerus dapat mengarah pada sifat kemunafikan. Sementara bagi yang memiliki uzur, kewajiban salat Jumat diganti dengan salat Zuhur.
Pada pelaksanaan salat Jumat kali ini, Ustadz Gozali bertugas sebagai muadzin atau bilal. Sementara khatib sekaligus imam salat Jumat adalah KH. Ahmad Syaifullah, yang akrab disapa Ustadz Asep, seorang penyuluh agama yang berdinas di KUA Kecamatan Indramayu.
Dalam khutbahnya, KH. Ahmad Syaifullah mengajak seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT serta memperbanyak kesabaran dalam menghadapi setiap ujian kehidupan.
“Tanda-tanda orang yang bertakwa adalah ketika seorang muslim mengalami kesulitan besar, hatinya langsung menyebut Ya Allah. Hanya milik-Mu segala puji, dan hanya kepada-Mu tempat mengadu. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin-Mu, ya Allah SWT,” tutur KH. Asep di hadapan jamaah.
Ia menegaskan bahwa seorang muslim sejati tidak menggantungkan harapan kepada manusia, melainkan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi ujian hidup.
Lebih lanjut, KH. Asep juga mengingatkan pesan Rasulullah SAW tentang hakikat kemuliaan di sisi Allah SWT.
“Banyak manusia menghormati dan memuji seseorang karena kekayaan, jabatan, dan penampilannya, bukan karena ketakwaannya. Padahal, kemuliaan di sisi Allah SWT tidak diukur dari kekayaan, jabatan, maupun penampilan,” tegasnya.
Khutbah tersebut diharapkan dapat menjadi pengingat dan motivasi bagi jamaah untuk terus memperbaiki keimanan, memperkuat ketakwaan, serta tetap bersabar dan tawakal dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Penulis: Thoha
Editor: Maz Friend

