Indramayu – Proyek buffer zone (zona penyangga) di area Kilang Pertamina Balongan dipastikan akan rampung pada Rabu, 31 Desember 2025. Setelah tahap pertama selesai, jalan raya utama di depan kilang akan ditutup secara permanen dan seluruh arus kendaraan dialihkan ke Jalan Sukaurip–Sukareja, yang telah disiapkan sebagai jalur alternatif resmi.
Kepastian penutupan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi antara Pemkab Indramayu dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan pada Rabu (12/11/2025).
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, menegaskan target penyelesaian zona penyangga.
“Kami mengharapkan 31 Desember 2025 seluruh pekerjaan buffer zone tahap 1 sudah selesai agar jalan depan kilang bisa ditutup permanen. Mulai 1 Januari 2026 mobilitas kendaraan dari Indramayu ke Cirebon ataupun sebaliknya sudah melalui Jalan Sukaurip–Sukareja,” ujarnya.
Pertamina juga melakukan peningkatan besar pada jalur alternatif melalui pelebaran dan peningkatan kualitas jalan sepanjang 2,4 kilometer (dua koma empat kilometer) di rute Sukaurip–Sukareja. Akses ini dinyatakan siap melayani kendaraan dari arah Indramayu Kota maupun Cirebon.
Penutupan jalan utama di depan kilang dilakukan sepenuhnya demi keamanan. Proses finishing masih terus dipercepat, termasuk pemasangan rambu lalu lintas serta penataan bahu jalan. Pertamina turut menggandeng Forkopimcam Balongan untuk sosialisasi penutupan kepada masyarakat.
Zulkifli kembali menegaskan komitmen lingkungan perusahaan.
“Kilang Pertamina Balongan secara bertahap akan melengkapi AMDAL, Andalalin, dan UKL-UPL sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan lingkungan,” katanya.
Sekda Indramayu, Aep Surahman, menyampaikan dukungan penuh terhadap kebijakan sterilisasi jalur utama depan kilang. Ia menilai langkah tersebut penting demi keselamatan bersama.
“Area tersebut harus bebas dari aktivitas warga untuk mengantisipasi risiko jika terjadi situasi darurat,” tegasnya.
Aep juga menilai pengalihan arus kendaraan dapat memberikan dampak ekonomi baru bagi wilayah sekitar.
“Pengalihan lalu lintas juga berpotensi mendorong ekonomi lokal di sepanjang jalur Sukaurip–Sukareja berkat peningkatan volume kendaraan,” ucapnya.
Respons positif juga datang dari warga sekitar. Herman (55), warga Desa Sukareja, berharap kualitas jalan yang meningkat dapat menghidupkan kembali ekonomi warga.
Ia mengatakan, warung kopi miliknya yang berada dekat Balai Desa berpotensi mendapatkan lebih banyak pengunjung. Herman juga menyinggung trauma warga usai insiden kebakaran tangki kilang pada 29 Maret 2021 (dua puluh sembilan Maret dua ribu dua puluh satu).
“Semoga saja tidak kembali terjadi lagi kejadian seperti itu,” ujarnya.
Penulis: Thoha
Editor: D-Nss

