
Pangkalpinang — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kafilah Depati Amir Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) kembali menggelar latihan rutin pertemuan kedua pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Sofyan Tsauri Unmuh Babel ini mengusung tema menarik, yakni “Tali-temali”, yang sukses menyedot perhatian para calon pandu muda.
Latihan dimulai pukul 16.00 WIB, dipandu oleh Ayunda Olyvia bersama rakanda dan ayunda lainnya. Seluruh peserta tampak antusias mempraktikkan berbagai jenis simpul, seperti simpul mati, simpul jangkar, simpul pangkal, hingga pembuatan tandu darurat yang menjadi bagian penting dalam latihan kepanduan.
Para calon pandu dibagi ke dalam beberapa kelompok secara acak, menciptakan suasana meriah dengan sorak dukungan antar tim. Selain memperdalam keterampilan teknis, kegiatan ini juga menumbuhkan nilai kerja sama, kekompakan, dan rasa tanggung jawab antaranggota UKM.
Salah satu pandu muda, Jovia, mahasiswa Program Studi PGSD, mengungkapkan rasa senangnya seusai latihan.
“Menurut saya kegiatan ini seru sekali. Melalui materi pionering, saya bukan hanya belajar membuat simpul dan tandu, tetapi juga belajar cara menolong teman yang pingsan dengan benar menggunakan tandu hasil buatan kami,” ujar Jovia.
Ia juga menambahkan harapannya agar seluruh anggota HW tetap bersemangat dalam berbuat kebaikan.
“Semoga kita semua terus berlomba-lomba dalam kebaikan, sesuai motto Fastabiqul Khairat,” tutupnya.
Pertemuan kedua UKM Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ini menjadi bukti nyata bahwa setiap latihan bukan hanya sarana belajar keterampilan kepanduan, tetapi juga wadah mempererat persaudaraan dan semangat kebersamaan di antara para pandu muda Unmuh Babel. (Putri Simba / Putri Rahmawati)
Latihan dimulai pukul 16.00 WIB, dipandu oleh Ayunda Olyvia bersama rakanda dan ayunda lainnya. Seluruh peserta tampak antusias mempraktikkan berbagai jenis simpul, seperti simpul mati, simpul jangkar, simpul pangkal, hingga pembuatan tandu darurat yang menjadi bagian penting dalam latihan kepanduan.
Para calon pandu dibagi ke dalam beberapa kelompok secara acak, menciptakan suasana meriah dengan sorak dukungan antar tim. Selain memperdalam keterampilan teknis, kegiatan ini juga menumbuhkan nilai kerja sama, kekompakan, dan rasa tanggung jawab antaranggota UKM.
Salah satu pandu muda, Jovia, mahasiswa Program Studi PGSD, mengungkapkan rasa senangnya seusai latihan.
“Menurut saya kegiatan ini seru sekali. Melalui materi pionering, saya bukan hanya belajar membuat simpul dan tandu, tetapi juga belajar cara menolong teman yang pingsan dengan benar menggunakan tandu hasil buatan kami,” ujar Jovia.
Ia juga menambahkan harapannya agar seluruh anggota HW tetap bersemangat dalam berbuat kebaikan.
“Semoga kita semua terus berlomba-lomba dalam kebaikan, sesuai motto Fastabiqul Khairat,” tutupnya.
Pertemuan kedua UKM Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ini menjadi bukti nyata bahwa setiap latihan bukan hanya sarana belajar keterampilan kepanduan, tetapi juga wadah mempererat persaudaraan dan semangat kebersamaan di antara para pandu muda Unmuh Babel. (Putri Simba / Putri Rahmawati)
