Indramayu – Kabar gembira datang bagi masyarakat di berbagai pelosok desa di Kabupaten Indramayu. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Diskimrum) Indramayu berhasil membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berbasis sumur bor di enam belas desa selama tahun dua ribu dua puluh lima.
Proyek strategis ini menyalurkan sembilan ratus tiga puluh empat sambungan rumah (SR) baru, terdiri dari dua ratus SR yang dibiayai APBD, dan tujuh ratus tiga puluh empat SR dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. Melalui program ini, ratusan kepala keluarga kini akhirnya bisa menikmati akses air bersih yang layak dan mudah dijangkau.
Pembangunan SPAM ini tidak hanya menjadi proyek infrastruktur, tetapi juga bagian penting dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas masyarakat desa. Air bersih merupakan kebutuhan mendasar yang berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup, terutama di daerah yang sebelumnya mengalami kesulitan mendapatkan sumber air layak konsumsi.
Salah satu lokasi yang tengah merasakan manfaat besar adalah Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan. Pembangunan jaringan perpipaan SPAM di desa ini hampir rampung dan segera bisa digunakan oleh masyarakat. Warga Mangunjaya mengaku sangat bersyukur atas bantuan Diskimrum dan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang telah menghadirkan solusi nyata untuk persoalan air bersih di daerah mereka.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman Diskimrum Indramayu, Kris, mengungkapkan bahwa pembangunan SPAM dilakukan melalui sistem swakelola oleh kelompok masyarakat (Pokmas).
“Pembangunan SPAM ini adalah hasil kerja sama dan gotong royong masyarakat. Pokmas saat ini sedang mempercepat proses penyelesaian karena warga sudah menunggu lama air bersih ini. Selama ini mereka masih menggunakan air sumur dangkal. Dengan adanya SPAM, masyarakat tak lagi kesulitan mendapatkan air layak konsumsi,” ujar Kris saat diwawancarai pada Jumat, 24 Oktober 2025.
Dengan beroperasinya SPAM di enam belas desa ini, diharapkan seluruh masyarakat Indramayu dapat menikmati air bersih yang sehat, berkelanjutan, dan mudah diakses. Langkah nyata ini menjadi bukti bahwa pemerintah terus berkomitmen memperbaiki kualitas hidup warganya hingga ke pelosok daerah.
(Thoha)
