BeritaBI CirebonDaerahDKPP IndramayuIndramayuInflasiPertanian Organik

FGD Pertanian Organik di Indramayu: DKPP & BI Cirebon Dorong Pembiayaan dan Tekan Inflasi

Admin
Tuesday, 2 September 2025, September 02, 2025 WAT
Last Updated 2025-09-02T09:39:33Z

FGD Pertanian Organik di Indramayu: DKPP & BI Cirebon Dorong Pembiayaan dan Tekan Inflasi

Indramayu – Dalam upaya memperkuat sektor pertanian dan menekan laju inflasi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Cirebon menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Diskusi Organik Padi Lahan dan Akselerasi Pembiayaan di Kabupaten Indramayu". 


Acara ini berlangsung di Hotel Wiwi Perkasa, Jalan Diponegoro No.44, Karanganyar, Indramayu, pada Senin (1/9/2025).


FGD ini menjadi langkah strategis untuk mendukung program pertanian organik yang semakin diminati karena dinilai mampu menghasilkan produk berkualitas, ramah lingkungan, serta memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar. 


Selain itu, pembiayaan pertanian juga dibahas agar akses permodalan bagi petani semakin mudah.


Hadirnya Stakeholder Penting dalam FGD


Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala DKPP Indramayu Drs. H. Sugeng Heryanto, M.Si, Kabid Tanaman Pangan Dr. Imam Mahdi, S.P., M.M, Deputi BI Cirebon Fikri, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berbagai perwakilan bank di Indramayu, petani organik, serta Ketua Baznas Indramayu H. Aspuri, S.Ag., M.Pd.I.


Acara berlangsung dari pagi hingga sore dengan dua sesi utama. Pada sesi pagi, Kadis DKPP memaparkan pentingnya pengelolaan pertanian organik, mulai dari pengolahan lahan hingga penggunaan pupuk organik. 


Sementara itu, Deputi BI Cirebon menjelaskan mengenai Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah (FPPUKIS) serta perannya dalam pembiayaan dan pengendalian inflasi.


GO-PALUKI: Gerakan Organik untuk Kesejahteraan Petani


Dalam pemaparannya, Dr. Imam Mahdi menyampaikan Aksi Perubahan bertajuk "Gerakan Organik Padi Lahan Untuk Kemakmuran Indramayu (GO-PALUKI)". 


Program ini selaras dengan program unggulan Bupati Indramayu yang fokus pada pengembangan pertanian organik.


Menurut Imam, strategi pertanian organik dinilai dapat memperbaiki kesuburan lahan, meningkatkan produktivitas padi, indeks pertanaman, serta mendongkrak pendapatan petani. 


"Hasil penelitian menunjukkan kadar C-Organik lahan pertanian di Kabupaten Indramayu kurang dari 2 persen. Artinya, kondisi lahan kita sudah masuk kategori kritis. Inilah mengapa kita perlu bergerak kembali ke pertanian ramah lingkungan," tegasnya.


BI Dukung Pembiayaan Pertanian Organik


Deputi BI Cirebon, Fikri, mengungkapkan bahwa pembiayaan lintas sektor ini sangat diperlukan, terlebih kondisi perekonomian saat ini masih dalam tahap pemulihan. 


“Kami berharap para pemangku kepentingan yang hadir di sini dapat memberikan informasi penting untuk bersama-sama mendorong pengembangan sektor keuangan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kita,” ujarnya.


DKPP: Dorong Petani ke Arah Pertanian Organik


Di sela-sela acara, Kepala DKPP Indramayu Drs. H. Sugeng Heryanto, M.Si, menegaskan pentingnya peralihan menuju pertanian organik. 


“Kenapa kita dorong pertanian organik? Karena berasnya lebih sehat, harganya lebih mahal, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi. Dengan begitu, keuntungan petani meningkat dan kesejahteraan mereka ikut terangkat,” jelasnya.


Ia juga menambahkan, biaya produksi pertanian organik relatif lebih rendah (cost of production ditekan) namun hasilnya semakin baik dan harga pasar cenderung naik. 


“Ini salah satu upaya nyata kita. Kita juga gandeng Bank Indonesia karena mereka memiliki kewajiban menekan inflasi. Pesertanya ada dari perbankan, petani, hingga Baznas. Harapannya, ini jadi terobosan besar bagi petani organik di Indramayu,” tutupnya. (Thoha).

TrendingMore