Bandarlampung – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Lampung Bidang Industri dan Perdagangan, Munir Abdul Haris, mengungkapkan bahwa total nilai transaksi dalam gelaran Misi Dagang Jawa Timur - Lampung 2025 mencapai Rp1,055 triliun. Kegiatan ini dinilai membuka peluang besar kerja sama antardaerah, terutama di sektor perdagangan dan industri.
Munir hadir mewakili Ketua Umum KADIN Lampung Muhammad Kadafi, yang berhalangan hadir karena agenda di Jakarta. Ia juga hadir mewakili Ketua DPRD Provinsi Lampung.
“Alhamdulillah, misi dagang Jatim-Lampung yang berlangsung kemarin berjalan sukses. Ini bukan pertama kalinya, sebelumnya di tahun 2022 juga digelar. Tahun ini, terdapat 153 pelaku usaha yang terlibat, 100 dari Lampung dan 53 dari Jawa Timur,” ujar Munir kepada awak media, Jumat (8/8/2025).
Sinergi Komoditas Antarprovinsi: Lampung dan Jatim Saling Melengkapi
Munir menjelaskan bahwa pertemuan bisnis ini tidak hanya mencatat nilai transaksi besar, tetapi juga membangun kesepakatan awal kemitraan di sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri kreatif, hingga bahan baku industri.
“Lampung memiliki komoditas unggulan seperti rajungan, karet lump, udang, arang batok, vaname, dan jagung. Sementara dari Jawa Timur, permintaan terbesar adalah rokok, kopi, gula merah, seafood, DOC & Pullet, sapi, benih tanaman, arang batok, dan mesin las,” jelas Munir.
Ia menambahkan bahwa sinergi antardaerah seperti ini penting untuk memperkuat rantai pasok domestik dan menekan biaya logistik antarwilayah.
“Kebutuhan di Lampung bisa dipenuhi dari Jatim, dan sebaliknya. Ini akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional berbasis kekuatan lokal,” tegasnya.
Investasi Pabrik Gula Merah di Lampung, Siap Operasi 2026
Dalam kesempatan yang sama, Munir juga menyambut baik rencana investasi pembangunan pabrik gula merah oleh investor asal Kediri, Jawa Timur, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
“Investasi ini akan mempercepat hilirisasi produk pertanian dan membuka lapangan kerja baru di Lampung. Ini juga menegaskan posisi Lampung sebagai basis produksi nasional,” tutup Munir, yang juga menjabat sebagai anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung.
Transaksi Tembus Rp1 Triliun di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Misi Dagang Jatim-Lampung 2025 berhasil mencatat transaksi senilai Rp1,055 triliun, sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah tantangan ekonomi global. Keberhasilan ini menunjukkan besarnya potensi kerja sama antarprovinsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. (Tim Media Group PWDPI).

