bantuan panganBeritaBerita IndramayuBulog IndonesiaDaerah

Pinca Bulog Indramayu Klarifikasi Temuan Kutu pada Beras Bantuan Pangan

Admin
Monday, 28 July 2025, July 28, 2025 WAT
Last Updated 2025-07-28T11:41:32Z

Pinca Bulog Indramayu Klarifikasi Temuan Kutu pada Beras Bantuan Pangan

 

Indramayu — Pimpinan Cabang Kantor Sub Bulog Wilayah IV Indramayu, Sri Wahyuni, memberikan klarifikasi terkait isu adanya kutu dalam beras bantuan pangan yang didistribusikan kepada masyarakat di Kabupaten Indramayu. 


Penyaluran ini merupakan bagian dari program Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dilaksanakan atas penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk periode bulan Juni dan Juli 2025.


Dalam keterangannya, Sri Wahyuni menjelaskan bahwa total alokasi beras bantuan untuk Kabupaten Indramayu mencapai 4.192.384 juta ton yang disalurkan selama dua bulan, Juni dan Juli. Seluruh stok tersebut tersebar di 7 gudang Bulog yang ada di wilayah Indramayu, dan semuanya merupakan hasil serapan langsung dari petani lokal dengan kualitas beras medium.


 “Beras yang kita distribusikan adalah beras alami, tanpa pengawet. Jika terdapat satu atau dua kutu, hal tersebut masih dalam kategori wajar. Yang tidak layak itu jika beras menggumpal, remuk, atau berdebu,” ujar Sri Wahyuni di ruang kerjanya, Senin (28/07).


Bulog juga disebutkan melakukan perawatan rutin seperti fumigasi serta pembersihan gudang secara berkala setiap tiga bulan untuk menjaga kualitas beras yang disimpan. Ia menegaskan bahwa penyaluran beras bantuan tidak seperti proses jual beli oleh pedagang, melainkan harus melalui mekanisme resmi dan berdasarkan instruksi pemerintah.


“Bantuan pangan beras ini merupakan hasil serapan dari petani yang disimpan di gudang Bulog hingga ada penugasan tertulis untuk distribusinya. Ini berbeda dengan beras dagang yang langsung dijual setelah dibeli dari pabrik,” tambahnya.


Sri Wahyuni menegaskan bahwa beras bantuan pangan disalurkan sesuai prosedur dan regulasi pemerintah, dan pihaknya akan terus menjaga mutu beras agar tetap layak konsumsi masyarakat. (Thoha)


TrendingMore