Indramayu, Jawa Barat –
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar sosialisasi teknologi pertanian terbaru yang mengusung konsep "satu kali tanam, empat kali panen". Acara ini dilaksanakan pada Selasa, 15 Juli 2025 di Aula Gedung Pusat Dakwah PCNU Indramayu, Jalan Gatot Subroto No. 9, Karanganyar, Indramayu.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, Ketua PCNU Indramayu KH M. Mustofa, jajaran pengurus syuriyah dan tanfidziyah, Ketua dan pengurus MWC NU se-Kabupaten Indramayu, serta Dian Anggraini dari HKTI Jawa Barat selaku narasumber utama. Peserta yang hadir mencapai sekitar 60 orang dari berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu.
Teknologi Pertanian Unggul untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
Kegiatan dimulai pukul 13.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dari para tokoh NU dan HKTI. Inti dari acara ini adalah pemaparan dari HKTI mengenai teknologi budidaya pertanian inovatif yang memungkinkan petani melakukan panen hingga empat kali hanya dengan satu kali tanam.
KH Juhadi Muhammad menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan teknologi pertanian yang sudah terbukti sukses diterapkan di Soreang, Kabupaten Bandung.
"Kami ingin menyebarkan teknologi pertanian satu kali tanam empat kali panen ke seluruh wilayah Indramayu. Diharapkan setiap kecamatan memiliki lahan percontohan atau demplot agar masyarakat bisa melihat langsung hasilnya," jelas KH Juhadi.
Menurutnya, keberhasilan panen empat kali dalam satu siklus tanam akan berdampak signifikan pada peningkatan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Indramayu Siap Menjadi Wilayah Percontohan Kedua Setelah Bandung
Sementara itu, Dian Anggraini dari HKTI Jawa Barat menegaskan bahwa Indramayu dipilih sebagai lokasi implementasi kedua setelah keberhasilan program serupa di Soreang.
"Teknologi ini telah diterapkan selama lima tahun di Soreang dan terbukti berhasil. Indramayu akan menjadi daerah percontohan berikutnya sebelum diperluas ke wilayah lain," ujar Dian.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dan petani NU di Indramayu dapat mulai mengadopsi sistem pertanian modern yang lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan, guna mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah. (Thoha)

