Kabar Ngetren/Jakarta - Pada masa kini, pers masih berdiri teguh sebagai pilar keempat dalam demokrasi, tetapi dengan hadirnya era digital, media sosial turut menjadi kekuatan penting dalam ranah demokrasi. Dr. Siprianus Edi Hardum, seorang advokat dan mantan redaktur Harian Umum Suara Pembaruan, menegaskan bahwa wartawan adalah pilar utama dalam eksistensi pers. Namun, tantangan yang dihadapi wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya tidaklah ringan. Minggu, 14/4.
Salah satu upaya untuk mengatasi tantangan tersebut adalah melalui pembentukan organisasi wartawan, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang bertindak sebagai wadah untuk menyelesaikan masalah bersama dan melakukan advokasi terhadap isu-isu yang dihadapi wartawan.
Namun, PWI kini tengah dirundung skandal setelah dugaan penyelewengan dana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang melibatkan beberapa oknum pengurus PWI Pusat dari dana bantuan BUMN. Menyikapi hal ini, langkah-langkah konkret harus diambil untuk membersihkan PWI dari praktik korupsi yang merugikan.
Langkah pertama adalah pembentukan komite independen yang terdiri dari individu-individu terpercaya dan independen, dengan memberikan kebebasan penuh dalam melakukan penyelidikan tanpa campur tangan dari pihak-pihak terkait.
Langkah kedua melibatkan desakan kepada pengurus PWI yang diduga terlibat untuk mengundurkan diri, sehingga proses hukum dapat dilakukan dengan lebih lancar. Tindakan hukum atas dugaan penyelewengan dana perlu diambil sebagai bentuk komitmen terhadap integritas organisasi.
Kerja sama dengan otoritas hukum menjadi langkah ketiga yang penting, dengan melaporkan dugaan penyelewengan dana ke polisi atau KPK, terutama karena dana tersebut berasal dari dana CSR BUMN. Komunikasi efektif kepada publik tentang langkah-langkah yang diambil untuk menangani kasus ini juga diperlukan untuk memulihkan citra PWI.
Terakhir, PWI perlu memperkuat tata kelola organisasi dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem dan prosedur internal, termasuk pengawasan dan kontrol keuangan, untuk mencegah terulangnya kasus korupsi di masa mendatang.
Dengan komitmen dan langkah-langkah yang tepat, diharapkan PWI dapat pulih dari dampak korupsi dan kembali menjadi lembaga yang kuat dan dipercaya dalam mendukung profesi jurnalistik di Indonesia. eFHa.

