Kabar Ngetren/Banyumas - Di awal bulan Ramadhan 1445 H, umat Islam di Indonesia memulai ibadah puasa dengan semangat dan kekhusyukan yang tinggi. Namun, ketika tiba saatnya untuk menentukan awal bulan Syawal, perdebatan seputar penetapan tanggal Idul Fitri seringkali muncul. Apakah umat Islam Indonesia akan merayakan Idul Fitri pada hari yang sama?
Dr. Misbahus Surur, S.H.I., M.S.I, Dosen Ilmu Falak UNUGHA Cilacap mengatakan, Indonesia memiliki dua pendekatan utama dalam menentukan awal bulan hijriyah: kriteria wujudul hilal dan imkanur ru’yah. PP. Muhammadiyah menggunakan kriteria wujudul hilal, sementara Kementerian Agama RI dan PBNU menggunakan kriteria imkanur ru’yah. Kedua pendekatan ini memiliki landasan agama yang kuat, dan seharusnya dipandang sebagai refleksi dari keberagaman dalam umat Islam Indonesia. Senin, 8/4.
Perbedaan pendekatan tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk memecah belah umat Islam. Sebaliknya, penting untuk menjaga harmoni dan kerjasama di antara mereka. Komunikasi yang baik antara lembaga-lembaga terkait, meskipun menggunakan pendekatan yang berbeda, adalah kunci utama dalam mencapai tujuan akhir yang sama: merayakan Idul Fitri dengan penuh kebersamaan.
Penggunaan data hisab dan ru’yatul hilal sebagai pedoman dalam penetapan awal bulan Syawal seharusnya dilihat sebagai pelengkap, bukan persaingan. Keduanya memiliki peran penting dalam menentukan awal bulan, sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong untuk berpuasa dan berbuka berdasarkan pengamatan langsung terhadap hilal.
Dengan demikian, dalam menyambut hari raya Idul Fitri, mari prioritaskan kebersamaan dan persatuan di antara umat Islam Indonesia. Meskipun mungkin terjadi perbedaan pendekatan dalam menentukan awal bulan Syawal, kita semua memiliki satu tujuan akhir yang sama: menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan kebersamaan.
Akhirnya, mari sambut hari raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan, sembari menunggu keputusan resmi dari lembaga-lembaga terkait. Semoga amal ibadah puasa kita semua diterima oleh Allah SWT. Aamiin. Djarmanto-YF2DOI.
