Perpecahan Koalisi, Nasib Anies Terancam? Perpecahan Koalisi, Nasib Anies Terancam?

Advertisement

Advertisement

Perpecahan Koalisi, Nasib Anies Terancam?

Nusantara
, June 10, 2023
Last Updated 2023-06-10T06:37:35Z
Advertisement

Perpecahan Koalisi, Nasib Anies Terancam?

Kabar Ngetren - Partai Demokrat dan Nasdem sedang mengalami perpecahan, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai nasib Anies Baswedan, yang awalnya didukung oleh kedua partai sebagai calon presiden potensial dalam pemilihan 2024. 


Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, membantah tuduhan bahwa partainya memaksa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, untuk menjadi pasangan cawapres Anies Baswedan.

Andi menyatakan bahwa Partai Demokrat tidak pernah memaksa AHY menjadi cawapres Anies Baswedan, dan ia menyarankan untuk mengajukan pertanyaan tersebut kepada Anies Baswedan sendiri, serta kepada Ketua Umum Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Ia juga menekankan bahwa keputusan mengenai calon cawapres harus dibuat oleh calon presiden sesuai dengan Piagam Koalisi.

Penyangkalan ini dilakukan sebagai respons terhadap pernyataan Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai Nasdem, yang mengklaim bahwa Partai Demokrat terus mendorong AHY menjadi pasangan Anies. 

Sahroni menyebut bahwa Partai Demokrat bersikeras agar AHY menjadi kandidat, tanpa mempertimbangkan opsi lain.

Perbedaan pendapat antara kedua partai ini telah menyebabkan kebingungan di kalangan publik. Publik telah melihat adanya pertukaran argumen dan kritik halus antara Nasdem dan Partai Demokrat di media. 

Akibatnya, banyak yang menjadi skeptis apakah Partai Demokrat akan terus mendukung Anies sebagai calon presiden jika pilihan mereka untuk cawapres, yaitu AHY, tidak dipilih.

Selain itu, kekhawatiran juga timbul dari relawan Anies Baswedan, yang mengungkapkan kekhawatiran di media sosial. 

Mereka khawatir tentang kemampuan Anies untuk tetap menjadi calon yang layak hingga proses pendaftaran pada Oktober 2024. Relawan khawatir bahwa jika Partai Demokrat menarik dukungannya, baik PKS maupun Nasdem mungkin kesulitan mencapai ambang batas electoral 20% yang diperlukan. 

Hal ini bisa memaksa mereka untuk membentuk koalisi baru atau mencari dukungan dari partai lain untuk bergabung dalam Koalisi Perubahan.

Dinamika politik seputar Anies Baswedan sebagai calon yang didukung telah menjadi topik yang menarik perhatian publik.

Masih ada harapan di kalangan netral bahwa Anies akan tetap menjadi calon presiden, karena hal ini akan memungkinkan adanya tiga atau bahkan empat calon yang beragam dalam pemilihan 2024 mendatang. (my)

TrendingMore