Tantangan Perang Sarung Lewat WhatsApp, 14 Pelajar Terlibat dan Diambil Langkah Pembinaan Tantangan Perang Sarung Lewat WhatsApp, 14 Pelajar Terlibat dan Diambil Langkah Pembinaan

Advertisement

Advertisement

Tantangan Perang Sarung Lewat WhatsApp, 14 Pelajar Terlibat dan Diambil Langkah Pembinaan

Nusantara
, April 06, 2023
Last Updated 2023-04-06T09:20:52Z
Advertisement

 


Kabar Ngetren/Pubalingga - Dua pemuda yang diduga sebagai gengster diamankan oleh warga di Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga pada Selasa, 4 April 2023. 


Polisi kemudian mengambil alih mereka dari Polsek Bukateja bersama tiga sepeda motor. 


Sebuah video penangkapan dua pemuda yang diduga sebagai kelompok gengster yang membawa parang juga beredar di media sosial.


Namun, Kapolsek Bukateja Iptu Rohmat Setyadi pada Rabu, 5 April 2023, memastikan bahwa dua pemuda yang diamankan oleh warga tidak terbukti sebagai gengster yang membawa senjata tajam. 


Mereka sebenarnya merupakan pelajar yang hendak mengikuti perang sarung. Barang bukti yang ditemukan juga tidak ada senjata tajam, hanya tiga sepeda motor, satu sarung, dan lima ponsel milik mereka.



Setelah dua pemuda tersebut ditangkap, dua belas orang lainnya yang turut dalam peristiwa kemudian menyerahkan diri ke Polsek Bukateja pada pagi harinya setelah mengetahui bahwa temannya sudah ditangkap. 


Total ada 14 pelajar asal Kabupaten Banjarnegara yang dimintai keterangan di Polsek Bukateja terkait peristiwa tersebut.


Peristiwa ini bermula dari pesan WhatsApp dari orang yang tidak dikenal kepada salah satu pelajar asal Kabupaten Banjarnegara. 


Isi pesan tersebut mengajak untuk perang sarung dan mengaku berasal dari pemuda Desa Cipawon. Mendapat tantangan melalui pesan tersebut, 14 pelajar dari Kabupaten Banjarnegara mendatangi Desa Cipawon menggunakan sepeda motor. 


Namun, saat mereka sampai di sana, mereka bertemu dengan sejumlah pemuda yang kemudian lari masuk ke perkampungan.


Pelajar asal Kabupaten Banjarnegara kemudian mengejar mereka ke perkampungan dan menimbulkan kegaduhan, sehingga warga setempat keluar dan berhasil menangkap dua orang sementara yang lainnya kabur. 


Keempat belas pelajar kemudian diberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. 


Mereka kemudian diserahkan kepada orang tua dan sekolah mereka di Mapolsek Bukateja. (eFHa)

TrendingMore