Kabar Ngetren/Grobogan - “Siapa meninggalkan dunia maya akan ditinggal zaman,” petuah Ketua Umum MUI Grobogan, Dr KH Yasin MAg, membuka Forum Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Ruang Digital yang Beradab dan Bermartabat” di aula Kemenag Grobogan, Jalan Jenderal Soedirman 49 Purwodadi, Sabtu, (5/7/2025).
Ia menggugah para kiai, bu nyai, gus-ning, dai, mubaligh, aktivis ormas, dan penyuluh agama agar menjejak dakwah di media sosial, menerangi layar gawai dengan ayat, hikmah, dan kasih.
Sekretaris MUI Jateng, Dr H Agus Fathuddin Yusuf MA, mengingatkan fatwa MUI No. 24/2017 tentang etika bermuamalah di media sosial. “Fatwa itu adalah rambu, unggah kebaikan, tahan jemari dari fitnah, hoaks, gibah, atau ujaran benci,” tegas dosen Unwahas Semarang.
Menurutnya, kemajuan teknologi adalah anugerah yang melahirkan kemaslahatan, silaturahmi tanpa jarak, ekonomi kreatif, pendidikan daring—asal diiringi tanggung jawab ruhani.
Statistik yang dibentangkan Dr Fuad Abdillah MT (Univet Semarang) menegaskan urgensi literasi digital: 79 % warganet Indonesia bersuara di medsos, 66 % berbelanja di sana, dan bahkan 87 % anak diperkenalkan gawai sebelum usia 13 tahun. “Orang-tua kerap menukar keheningan rumah dengan layar biru, agar anak tenang dan pekerjaan selesai,” ujarnya lirih.
FGD yang dimoderatori Dr KH Abdur Rouf MSi ini menghadirkan ulama se-Kabupaten Grobogan, pimpinan ormas, dan penyuluh agama. Mereka berikrar: menjadikan ruang digital sebagai taman dakwah, tempat akhlak terpuji bersemi, ilmu tersebar, dan rahmat Allah menyapa setiap scroll.
“Bila cahaya petuah bersenyawa dengan kejernihan data, dunia maya pun menjadi sabil menuju ridha-NYA,” simpul Kiai Yasin menutup forum. Semoga dari Grobogan terbit surya dakwah beradab, menyinari jagat tanpa batas.
Sumber: Agus F/Djarmanto - YF2DOI.


