Kisah Inspiratif Kampung Marketer Purbalingga: Menghadapi Badai Pandemi dengan Sukses Kisah Inspiratif Kampung Marketer Purbalingga: Menghadapi Badai Pandemi dengan Sukses

Advertisement

Advertisement

Kisah Inspiratif Kampung Marketer Purbalingga: Menghadapi Badai Pandemi dengan Sukses

Nusantara
, March 20, 2023
Last Updated 2023-03-19T22:58:09Z
Advertisement

 


Kabar Ngetren/Purbalingga -  Bapak Nurul Rohim merupakan Kepala Operasi di Kampung Marketer, perusahaan yang fokus pada pemasaran dan penjualan produk melalui teknologi. Kami, Tim Redaksi, telah melakukan wawancara dengan beliau untuk mengetahui perkembangan terkini dari Kampung Marketer serta bagaimana mereka dapat bertahan di tengah pandemi COVID-19 dan tetap eksis hingga saat ini.


Pada awal tahun 2013, Novi Bayu Darmawan, salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian di Jakarta, memulai bisnis digital marketing sendiri sebagai sampingan. Dia mencari barang dan memberikan layanan iklan serta customer service bersama teman-temannya, yang pada saat itu jumlahnya hanya sekitar 6 hingga 17 orang. Produk pertama yang dijual adalah sprei.


Pada tahun 2017, kami mendirikan Kampung Marketer (PT. Kampung Marketer Indo Berjaya) karena pada awalnya orang-orang di kota kesulitan menemukan customer service yang terlatih. Kami merekrut mereka dan memberikan Diklat kurikulum customer service agar mereka menjadi customer service yang handal. 


Di tahun yang sama, kami juga bermitra dengan UMKM untuk membantu pemasaran dan penjualan produk mereka. Konsepnya adalah kami menyediakan orang, dan partner dapat menggunakan jasanya dengan mengontrol kualitas layanan tersebut. 


Namun, sejak 2019 hingga 2021, pandemi Covid-19 mempengaruhi penjualan kami. Meskipun begitu, kami tetap eksis dan berhasil bertahan. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang sebelumnya merugi dan bahkan bangkrut saat penjualan mereka menurun.


Pada tahun 2020, jumlah customer servis yang dimiliki sekitar 800 orang. Namun, karena pandemi, jumlah tersebut turun menjadi sekitar 300 orang. Hal ini disebabkan karena banyak partner yang memutus kontrak, bukan karena keputusan dari pihak kita.



Pada tahun 2021, kami meluncurkan komerce.id sebagai wadah untuk anak-anak kami. Saat ini, kami menyediakan 3 layanan utama:


1. Komtim (Tim Support E-commerce) Kami berkolaborasi dengan Pebisnis Online dan Talent terlatih di bidang Periklanan, Customer Service, dan Admin Marketplace untuk meningkatkan performa penjualan bisnis.


2. Komship (Platform Kirim Paket Orderan) Kami menyediakan platform pengiriman paket orderan yang mudah, murah, dan dengan banyak diskon serta keuntungan.


3. Kompack (Jasa Pergudangan) Kami menyediakan solusi untuk masalah pergudangan, manajemen, dan pengemasan barang terpercaya. Dengan jangkauan yang lebih dekat dan cepat, konsumen dapat memanfaatkan layanan ini dengan mudah.


Dari ketiga teknologi ini, kami menjadikan pelayanan yang utama. Saat ini, Komship masih bersifat domestik dan belum mencapai pasar internasional, sehingga kami menjalin kerjasama dengan perusahaan ekspedisi seperti ID Express dan sebagainya.


Kampung Marketer merupakan bagian dari komerce.id yang diluncurkan pada awal 2021 tanpa acara besar, hanya acara internal manajemen. 


Pendiri atau founder dari Kampung Marketer adalah Novi Bayu Darmawan yang berasal dari Tamansari Purbalingga dan kini tinggal di Tanjungmuli. PT. Kampung Marketer Indo Berjaya adalah badan hukum/kelembagaan untuk legalitasnya. 


Terdapat 12 gedung Kampung Marketer dengan berbagai produk seperti herbal, fashion, aksesoris, kecantikan, dan lain-lain, namun belum termasuk handphone.

Terkait dengan gaji, Kampung Marketer memiliki dua variabel, yaitu gaji pokok dan variabel penjualan. 


Gaji pokok berkisar antara 600rb hingga 800rb tergantung pada MOU dengan partner bisnisnya, sementara variabel penjualan dihitung berdasarkan total penjualan produk selama sebulan. 


Jika gaji pokok sebesar 600rb, maka gaji tersebut kurang dari UMK.


Operasional Kampung Marketer ditanggung oleh partner yang memakai jasanya. Biaya admin Kampung Marketer seperti koneksi internet dan sewa tempat dibiayai oleh biaya admin dari partner yang berbeda-beda tergantung pada jumlah orang yang diambil. 


Sebagai contoh, biaya admin untuk 4 orang CS sekitar 2 jutaan yang dibayar oleh partner. Proses advertising dilakukan secara step by step.


Pesan dari kami adalah bahwa kami membutuhkan dukungan dari pemerintah dalam membantu anak-anak di Purbalingga untuk mengembangkan keterampilan di bidang teknologi. 


Meskipun sudah ada beberapa programmer yang berasal dari daerah sekitar, namun jumlah mereka masih terbilang sedikit. Kami berharap dapat memperluas pengetahuan teknologi di Purbalingga sehingga orang-orang di daerah tersebut dapat lebih melek teknologi.

Selain itu, kami juga membutuhkan dukungan infrastruktur terutama dalam hal perbaikan jalan karena kami sering memiliki tamu dari luar daerah yang datang ke kampung Marketer, dan kondisi jalan yang buruk dapat mempengaruhi kenyamanan mereka.


Harapan kami adalah dapat memberdayakan lebih banyak orang di sekitar kami sehingga ekonomi di daerah tersebut dapat meningkat dan kampung Marketer dapat menjadi platform terbesar di Jawa Tengah. (eFHa)


TrendingMore